EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN
A.
Kriteria
evaluasi
Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative – alternative pilihan , Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk , misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria , keselamatan , kenyamanan , harga , merek , negara asal ( country of origin ) dan juga spek hedonik seperti gengsi , kebahagian , kesenangan dan sebagainya .
Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :
1.Harga
Harga menentukan pemilihan alternative.Konsumen cenderung
akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya.
Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga
merupakan indicator kualitas . Olehg karena itu strategi harga hendaknya di
sesuaikan dengan karakteristik produk.
2. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian .
nampaknya merek merupakan
Pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.Ketika konsumen
sulit menilai kriteria kualitas produk kepercayaan pada merek lama yang sudah
memiliki reputasi sangat baik dapat mengurangi resika kesalahan dalam
pembelian.
3.Negara Asal
Negara asal dimana produk di hasilkan menjadi pertimbangan
penting dikalangan konsumen negara asal sering mencitrakan kualitas
produk.Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik
dari jepang . Sementara untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan swiss
merupakan produk yang handal tak teragukan .
4.. Saliensi ( Atribut yang mencolok )
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi
kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk
yang berbeda . Pada suatu produk mungkin seorang konsumen
mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting , tetapi tidak untuk
produk yang lain . Atribut yang mencolok ( salient) yang benar-benar
mempengaruhi proses evaluasi di sebut sebagai atribut determinan.
B.
Menentukan
Alternatif Pilihan
Keputusan
untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari
sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai
beberapa komponen:
1. Keputusan tentang
jenis produk ,
2. Keputusan tentang
bentuk produk ,
3. Keputusan tentang merk
,
4. Keputusan tentang
penjualnya ,
5. Keputusan tentang
jumlah produk ,
6. Keputusan
tentang waktu pembelian ,dan
7. Keputusan tentang cara
pembayaran ,
C.
Menaksir alternatif pilihan
1. Sudut Pandang Ekonomis
Konsumen
sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua
alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap
alternatif yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta
harus dapat mengidentifikasikan satu alternatif yang terbaik,
disebut economic man.
2. Sudut Pandang Kognitif
Konsumen
sebagai kognitif man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan
pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang
produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan,
terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive
man berdiri di antara economic man dan passive man,
seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang
berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan
keputusannya pada keputusan yang memuaskan.
3. Sudut Pandang Emosianal
Menekankan
emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk.
Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun
yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan
emosi. Anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar.
Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang
rasional.
D. Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
Proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
1. Menganalisis keinginan dan kebutuhan
2. Pencarian informasi
3. Penilaian dan pemilihan alternative
4. Keputusan untuk membeli
5. Perilaku sesudah pembelian
Dalam mengambil
keputusan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang paling utama
adalah yang paling maksimal dakam memenuhi berbagai kriteria yang dapat di
capai oleh produk.
- Kata penghubung Aturan Keputusan
Aturan
keputusan kata penghubung menetapkan standar kinerja minimum yang diperlukan
untuk setiap kriteria evaluatif dan memilih yang pertama atau semua merek yang
memenuhi atau melebihi standar minimum.
- Disjungtif Aturan Keputusan
Aturan
keputusan disjungtif menetapkan tingkat minimum kinerja untuk setiap atribut
yang penting (sering level yang cukup tinggi). Ketika aturan pengambilan
keputusan disjungtif digunakan oleh target pasar, sangat penting untuk memenuhi
atau melampaui konsumen persyaratan pada setidaknya salah satu kriteria kunci.
- Eliminasi oleh aspek Aturan Keputusan
Untuk
target pasar menggunakan eliminasi oleh aspek aturan, sangat penting
untuk memenuhi atau melampaui satu atau lebih
persyaratan konsumen persyaratan (dalam urutan) dari kriteria yang
digunakan dari kompetisi.
- Leksikografis Aturan Keputusan
Aturan
pengambilan keputusan leksikografis mirip dengan eliminasi-oleh aspek aturan. Perbedaannya
adalah bahwa aturan leksikografis mencari kinerja maksimum pada setiap tahap,
sedangkan eliminasi oleh aspek mencari kinerja yang memuaskan pada
setiap tahap.
- Kompensasi Aturan Keputusan
Aturan
keputusan kompensasi menyatakan bahwa merek
yang tingkatan tertinggi pada jumlah konsumen penilaian dari kriteria
evaluatif yang relevan akan dipilih.memiliki tingkat kinerja pada atau
di dekat kompetisi pada pentingnya fitur lebih karena mereka menerima lebih
berat dalam keputusan daripada atribut lainnya.
Sumber-Sumber
http://raniikhalida.blogspot.co.id/2012/10/menyeleksi-aturan-pengambilan-keputusan.html
https://shinmull.wordpress.com/2012/10/19/18/
http://alfiawati.blogspot.co.id/2013/10/kriteria-evaluasi.html
https://shinmull.wordpress.com/2012/10/19/18/
http://alfiawati.blogspot.co.id/2013/10/kriteria-evaluasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar